Kata yang empunya tarikh bahawa adalah ayah Sataya Marayama (Mariam) itu A’marana (Imran) Abana Matana daripada cucu nabi Allaha Salayamana (Sulaiman) Alayaha Al Salama maka di kahwin nabi Allaha Zakaraya Alayaha Al Salama akan Ayasaa’ saudara anak Imran Abana Matana maka di titahkan Allaha Ta Alaya Jabara Yala (Jibril) Alayaha Al Salama membawa wahaya kepada nabi Allaha Zakaraya demikian bunyinya "di muliakan ia akan Zakaraya dengan beranakkan Yahayaya dan mentashodaqokan nabi Allaha A’yasaya".
Maka adalah terdahulu jadi nabi Allaha Yahayaya daripada nabi Allaha A’yasaya kira2 enam bulan maka tatkala jadilah nabi Allaha A’yasaya maka di tegas segala Yahudi akan nabi Allaha Zakaraya dengan wasat lagi di tegas mereka itu ia berbuat zina dengan Sataya Marayama tetapi kecuali keduanya telah di pilih Allaha Ta Alaya daripada perbuatan yang demikian itu dan di katawaka Allaha Ta Alaya akan segala Yahudi yang di situ pada menegas nabi Allaha itu. Hataya maka segala Yahudi pun mencari nabi Allaha Zakaraya menyembunyikan dirinya kedalam pohon kayu maka kayu itupun di tetaknya mereka itu dan pada suatu riwayat di gergaji mereka itu lalu di panggil mereka itu akan nabi Allaha Zakaraya tatkala itu adalah umur nabi Allaha Zakaraya kira2 seratus tahun.
Adapun nabi Allaha Yahayaya Alayaha Al Salama dikurnia Allaha Ta Alaya akan dia nabawata (nubuat) pada tatkala lagi kecil maka di bawainya segala manusia berbuat ibadat akan Allaha Ta Alaya adalah nabi Allaha itu amat zuhud dan dipakainya baju kembalaya dan adalah sangat ia berlebih berbuat ibadat akan Allaha Ta Alaya jadi kuruslah tubuhnya dan adalah pada pada masa itu nabi Allaha A’yasaya Alayaha Al Salama mengharamkan nikah dengan anak saudaranya perempuan.
Kelakian ada seorang Raja Herodus iaitu hakim kaum Asara Yala daripada kaum Yunani ada baginya seorang anak saudaranya perempuan maka hendak di kahwinnya akan dia maka di tegahkan nabi Allaha Yahayaya akan dia daripada mengerjakan demikian itu. Maka di bawa ia perempuan itu akan Herodus meminta nabi Allaha Yahayaya maka tiada di kabulkannya. Kemudian dari itu datang pula ia serta dengan anaknya kepada Herodus menyuruhkan membunuh nabi Allaha Yahayaya dengan sangat minta keduanya. Hataya maka dikabulkannyalah kata perempuan itu lalu di suruhnya tangkap akan nabi Allaha Yahayaya maka di tangkap oranglah kehadapan perempuan itu lalu di bawa mereka itu kepadanya. Maka di suruhnya sembelih di hadapan kedua perempuan itu dan adalah nabi Allaha Yahayaya Alayaha Al Salama terbunuh dahulu daripada di angkatkan Allaha Ta Alaya nabi Allaha A’yasaya ke langit hampir jua masanya dan tatkala itu umur nabi Allaha A’yasaya tiga puluh tahun tiga bulan dan hidup Sataya Marayama kemudian daripada sudah di angkatkan Allaha Ta Alaya nabi Allaha A’yasaya ke langit enam tahun.
Maka adalah halnya dalam dukacita serta dengan tangis pada sangkanya bahawa nabi Allaha A’yasaya telah terbunuh oleh Yahudi. Setelah itu maka di turunkan Allaha Ta A’laya nabi Allaha A’yasaya kepada bondanya serta katanya “Hai ibuku bahawa hamba telah diangkatkan Allaha Ta Alaya ke langit dan adalah hamba dalam kesentosaan”. Kelakian maka nabi Allaha A’yasaya pun di kembalikan Allaha Ta Alaya ke langit pula. Hataya maka Sataya Marayama pun kembalilah ke rahmat Allaha tatkala itu adalah umurnya kira2 lima puluh tiga tahun. Kemudian daripada di angkatkan Allaha Ta Alaya nabi A’yasaya ke langit empat puluh tahun maka raja Thoyawasa pun menyerang Bayata Al Maqodasa maka di alahkannya dan beberapa daripada Yahudi di bunuhnya dan ditawannya maka tiadalah lagi tinggal segala Yahudi kerajaan dan kemuliaan.
Kemudian daripada masa itu maka di ramaikan Sultan Arada Shayara Bahamana akan Bayata Al Maqodasa dan adalah lama umurnya tujuh ratus dua puluh tahun kemudian daripada binasa Bayata Al Maqodasa kedua kali itu. Maka kembali pula mereka itu meramaikan Bayata Al Maqodasa segala sedikit hingga datang kepada masa bonda Raja Qosathonathoyana dan ialah membinasakan ketika itu lalu diperbuatnya rumah berhala pada tempat Bayata Al Maqodasa itu dan pada tempat batu Sakhoraha Allaha itupun di jadikan akan tempat orang membuang sara sara demikianlah halnya mereka itu maka adalah masa hura hara daripada di angkatkan Allaha Ta Alaya nabi Allaha A’yasaya Alayaha Al Salama ke langit hingga datang pada masa nabi kita Mahamada Rasawala Allaha Sholaya Allaha Alayaha Wa Salama lima ratus empat puluh lima tahun. Maka nabi Allaha pun jadi dan mansuhlah segala hukum dan zahirlah agama Asalama seperti sabda nabi Sholaya Alayaha Wa Salama ertinya Apabila binasalah raja Parsi maka tiadalah lagi raja Parsi kemudian daripadanya dan apabila binasalah raja Rawama (Rom) maka tiadalah lagi raja Rom kemudian daripadanya.
Sumber: Kitab Al Anabaya - Manuskrip Dewan Bahasa Dan Pustaka
tidak mendatangkan apa-apa kefahaman pun.
ReplyDelete