Ba Sama Al Laha Al Rohamana Al Rohayama
Bacalah dengan nama tuhan kamu yang menjadikan. Menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan tuhan kamu yang keramat. Yang mengajarkan dengan kalam. Mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. Al A'laqo

Wednesday, July 4, 2012

Asal Nur, Ruh & Jasad


Basama Allaha Al Rahamana Al Rahayama

Kumulai kitab ini dengan nama Allaha yang amat murah lagi amat mengasihani akan hambanya. Al Hamada Lalaha Alazaya Hadaanaa Ladayanaha Alazaya Akamalaha Wa Aratadhoaha Bermula segala puji itu bagi Allaha yang telah memberi hidayat akan kita bagi agamanya yang telah di sempurnakannya dan telah redha ia akan dia. Wa Al Sholaata Wa Al Salaama A’laya Nabayaha Sayadanaa Mahamada Alazaya Ajatabaaha Wa Ashothofaaha Dan bermula rahmat Allaha dan salamnya atas nabinya Sayadana Mahamada yang telah di pilihnya daripada makhluknya dan telah di bersihnya akan dia. Wa A’laya Alaha Wa Ashobahaaha Wa Mana Nashoroha Wa Waladaha Dan atas keluarganya dan segala sahabatnya dan mereka itu yang menolong akan dia dan mereka itu yang membantu akan dia.

Wa Baa’da Faya Qowala Afaqora Al Waraya Ahamada Bana Mahamada Yawanasa Lanaqoa Adapun kemudian daripada itu maka berkata yang terlebih fakir manusia Ahmad Bana Mahamada Yunus Langka. Lamaa Al Tholaa’ta A’laya Kataaba Daqoaqo Al Akhobaara Faya Zakara Ahala Al Janata Wa Al Naara Tatkala melihat aku atas kitab Daqoaqo Al Akhobaara Faya Zakara Al Janata Wa Al Naara. Faazaa Fayaha Khobara Jasayama Wa Fadhola A’zhoyama Wa Kamala Fahayama Maka tiba-tiba di dalamnya berapa khabar yang jisim dan berapa fasal yang a’zim dan berapa kamil yang fahim. Fajazaya Allaha Mawalafaha Jazayala Al Anaa’ama Maka kiranya membalas Allaha Taa’laya akan mualafnya akan sebagai nikmat yang banyak. Wa Asakanaha Bamanaha Wa Karamaha Daara Al Salaama Dan Sabahanaha Wa Taa’laya diam akan dia dengan manahanya dan murahnya akan Dara Al Salam.

Wa Laa Jala Zalaka Akhotalaja Khothoroya Ana Atarajamaha Balasaana Al Jaawaya Dan dari kerana demikian itu tergerak-geraklah hatiku bahawa aku terjemahkan dia dengan bahasa Jawi. Laya Fahamaha Mana Laa Yaa’rafa Al A’rabaya Supaya faham akan dia orang yang tiada mengetahui akan bahasa A’rab. Wa Arajawaa Allaha Ana Yakawana Khoalashoa Lawajahaha Ghoyara Mashawaba Baghoyaraha Dan harap akan Allaha bahawa adalah ia kholasho bagi zatnya Allaha Sabahanaha Wa Taa’laya tiada bercampur dengan lainnya. Wa Ana Yakawana Naafaa’a A’mayaa Laahalaha Wa Laa Ghoyaraha Dan bahawa adalah ia memberi manafaat yang umum bagi ahlinya dan lainnya. Wa Maa Tawafayaqo Alaa Ba Allaha  Dan tiadalah dapat taufik aku melainkan dengan Allaha. Wa Laa Hawala Wa Laa Qowata Alaa Ba Allaha Dan tiada daya dan upaya melainkan dengan Allaha.

Al Baaba Al Awala Faya Kholaqo Rawaha Al Aa’zhoma Wa Hawa Nawara Sayadanaa Mahamada Shola Allaha A’layaha Wa Salama

Bermula bab yang pertama pada menyatakan kejadian ruh Al Aa’zhoma dan iaitu nur Sayadanaa Wa Nabayanaa Mahamada A’layaha Al Sholaata Wa Al Salaama. Sungguhnya telah datang pada hadis bahawasanya Allaha Taa’laya menjadikan satu pohon kayu baginya empat cawang maka menama akan dia Sajarata Al Mataqoyana. Kemudian menjadikan nur Sayadana Mahamada di dalam hijab daripada mutiara yang putih seumpama burung merak dan di hantarkan dia atas pohon kayu itu. Maka mengucap tasbih atasnya sekadar tujuh puluh ribu tahun kemudian menjadikan satu cermin Hataya maka di hantarkan cermin itu di hadapannya maka tatkala melihat burung merak itu di dalam cermin itu melihat ia akan rupanya sebaik-baik rupa dan sebagus-bagus kelakuan.

Maka malu ia daripada Allaha Taa’laya maka berpeluhlah ia maka bertitik daripadanya enam titik maka menjadi oleh Allaha Taa’laya daripada titik yang pertama Sayadana Abawa Bakara radhoya Allaha a’naha dan daripada titik yang kedua Sayadana A’mara radhoya Allaha a’naha dan daripada titik yang ketiga Sayadana A’tamaana radhoya Allaha a’naha dan daripada titik yang keempat Sayadana A’laya radhoya Allaha a’naha dan daripada titik yang kelima Maa Al Warada dan daripada titik yang keenam Barasa.

Kemudian sujudlah demikian nur Al Mahamadaya itu lima kali sujud maka jadilah atas kita demikian sujud itu fardhu yang berwaktu maka memfardhu Allaha Taa’laya akan lima sembahyang atas nabi Mahamada dan atas umatnya. Kemudian melihat Allaha Taa’laya kepada nur itu satu kali yang lain pula maka berpeluh ia kerana malu daripada Allaha Taa’laya maka daripada peluh hidungnya Allaha Taa’laya menjadikan segala malaikat. Dan daripada peluh mukanya menjadi Arash dan Kursi dan Luh dan Qalam dan matahari dan bulan dan hijab dan Kawaakaba (bintang-bintang) dan barang yang ada di dalam langit. Dan daripada peluh dadanya menjadikan Al Anabayaa Wa Al Marasalayana Wa Al A’lamaa Wa Al Shahadaa Wa Al Shoalahayana.

Dan daripada belakangnya menjadikan Al Bayata Al Maa’mawara Wa Al Sakaa’bata Wa Bayata Al Maqodasa Wa Mawadhoa’ Al Masaajada yang di dalam dunia ini. Dan daripada peluh dua haajabanya (kening) menjadikan umat Mahamada Al Mawamanayana Wa Al Mawamanaata Wa Al Masalamayana Wa Al Masalamaata. Dan daripada peluh dua telinganya menjadikan ruh Al Yahawada Wa Al Nashoaraya Wa Al Majawasa dan barang yang menyerupai demikian itu daripada Al Malahadayana Wa Al Jaahadayana Wa Al Manaafaqoyana dan daripada peluh dua kakinya menjadikan bumi daripada Masyrik kepada Maghrib dan barang yang dalamnya.

Kemudian berkata Allaha Taa’laya bagi demikian nur itu “Lihat olehmu di hadapan kamu hai nur Mahamada” maka melihat ia maka melihat di hadapannya nur dan belakangnya nur dan di kanannya nur dan di kirinya nur. Maka bermula mereka itulah Abawa Bakara Wa A’mara Wa A’tamaana Wa A’laya radhoya Allaha a’naha. Kemudian mengucap tasbih pula demikian nur itu tujuh puluh ribu tahun. Kemudian menjadikan Allaha Taa’laya nur Al Anabayaa itu daripada nur Mahamada Shola Allaha A’layaha Wa Salama. Kemudian melihat Allaha Taa’laya kepada demikian nur itu maka menjadi daripadanya ruh mereka itu yakni ruh Al Anabayaa daripada peluh ruh nabi Mahamada Shola Allaha A’layaha Wa Salama. Dan menjadikan Arawaaha segala umat Al Anabayaa itu daripada peluh Arawaaha segala nabi mereka itu yakni Arawaaha tiap-tiap umat daripada peluh nabinya dan di jadikan Arawaaha mukmin daripada umat Mahamada daripada peluh Mahamada A’layaha Al Salama maka berkata mereka itu Laa Alaha Alaa Allaha Mahamada Rasawala Allaha.

Kemudian menjadi oleh Allaha Taa’laya akan satu pendil daripada akik yang merah di lihat zahirnya daripada batinnya. Kemudian menjadikan rupa Mahamada A’layaha Al Salama seperti rupanya yang dalam dunia ini kemudian di hantarkannya di dalam pendil itu. Maka berdirilah ia di dalamnya seperti berdirinya bagi sembahyang kemudian berkeliling Arawaaha Al Anabayaa di keliling nur Mahamada A’layaha Al Salama maka mengucap tasbih mereka itu dan mengucap tahlil mereka sekadar seratus ribu tahun. Kemudian menyuruh Allaha Taa’laya akan tiap-tiap Arawaaha supaya melihat kepadanya maka melihatlah ia kepadanya.

Maka setengah mereka itu melihat kepalanya maka jadilah ia khalifah dan sultan antara makhluk. Dan setengah mereka itu orang yang melihat keningnya maka jadilah mereka itu Amir yang adil. Dan setengah mereka itu melihat dua matanya maka jadilah ia hafaz kalam Allaha Taa’laya. Dan setengah mereka itu melihat dua bulu misainya maka jadilah tukang ukir dan awan. Dan setengah mereka itu melihat dua telinganya maka jadilah ia mastamaa’ mendengar wa maqobalaa dan berhadap. Dan setengah mereka itu melihat dua pipinya maka jadilah ia Mahasanaa baik dan berakal. Dan setengah mereka melihat dua bibirnya maka jadilah ia wazir.

Dan setengah itu melihat hidungnya maka jadilah ia hakim dan thobib dan a’thora. Dan setengah mereka itu melihat mulutnya maka jadilah ia banyak puasa dan setengah mereka itu melihat giginya maka jadilah ia elok mukanya daripada laki-laki dan perempuan. Dan setengah mereka itu melihat lidahnya maka jadilah ia pesuruh antara segala sultan. Dan setengah mereka itu melihat halkumnya maka jadilah waaa’zho yang mengajar orang dan orang yang menasihatkan orang dan tukang azan. Dan setengah mereka itu melihat akan janggutnya maka jadilah ia Majahada perang sabil Allaha. Dan setengah mereka itu melihat tengkuknya maka jadilah taajara saudagar.

Dan setengah mereka itu melihat dua lengannya maka jadilah ia faarasa tukang naik kuda dan sayafaa tukang pedang yakni tukang bunuh raja-raja. Dan setengah mereka itu melihat lengan kanannya maka jadilah tukang bakama (diam). Dan setengah mereka itu melihat lengannya kiri maka jadilah ia jahil. Dan setengah mereka itu melihat tangannya kanan maka jadilah tukang tukar duit dan tukang kurung baju. Dan setengah mereka itu melihat tapak tangannya kiri maka jadilah tukang sukat beras atau gandum. Dan setengah mereka itu melihat dua tangannya maka jadilah murah dan cerdik. Dan setengah mereka itu melihat belakang tangan kiri maka jadilah ia bakhil. Dan setengah mereka itu melihat belakang tangannya kanan maka jadilah ia tukang masak. Dan setengah mereka itu melihat ruas jarinya kiri maka jadilah ia tukang surat. Dan setengah mereka itu melihat anak jarinya kanan maka jadilah ia tukang jahit. Dan setengah mereka itu melihat anak jarinya kiri maka jadilah ia tukang besi.

Dan setengah mereka itu melihat dadanya maka jadilah ia alim dan makarama dan mujtahid. Dan setengah mereka itu melihat belakangnya maka jadilah tawadhoa’ dan taat bagi pekerjaan syarak. Dan setengah mereka itu melihat dua lambungnya maka jadilah ghoazaya berperang. Dan setengah mereka itu melihat perutnya maka jadilah qoanaa’ dan zaahada. Dan setengah mereka itu melihat dua lututnya maka jadilah raakaa’a saajadaa banyak sembahyang. Dan setengah mereka itu melihat dua kakinya maka jadilah ia tukang berburu. Dan setengah mereka itu melihat di bawah kakinya maka jadilah tukang kuat berjalan. Dan setengah mereka itu melihat bayang-bayang maka jadilah tukang nyanyi dan tukang gendang. Dan setengah mereka itu tiada melihat daripadanya suatu maka adalah yahudi dan nasrani atau kafir majusi. Dan setengah mereka itu tiada melihat daripadanya suatu maka jadilah mendakwa bagi ketuhanan seperti firaun dan lainnya daripada kafir.

Ketahui olehmu bahawasanya Allaha Taa’laya menyuruh akan segala makhluk dengan sembahyang atas rupa nama Ahamada dan Mahamada maka berdiri itu seperti Alif dan rukuk itu seperti Ha dan sujud itu seperti Mim dan duduk itu seperti Dal. Dan menjadikan segala makhluk itu atas rupa nama Mahamada A’layaha Al Salama maka kepalanya bulat seperti Mim yang pertama dan dua tangannya seperti Ha dan perut seperti Mim yang kedua dan dua kaki seperti Dal. Dan tiada di bakar seorang kafir atas rupanya tetapi di tukarkan rupanya atas rupa babi kemudian baru di bakar dengan api.

Al Baaba Al Tsanaya Faya Kholaqo Adama

Bermula bab yang kedua pada menyatakan kejadian Adam. Telah berkata Sayadana A’bada Allaha bana A’baasa radhoya Allaha a’nahama telah menjadi Allaha Taa’laya akan jasad Adam A’layaha Al Salama daripada segala iklim dunia maka kepalanya daripada tanah Kaa’bata Allaha dan dadanya daripada qothora bumi dan belakangnya dan perutnya daripada tanah Hindi dan dua tangannya daripada tanah Masyrik dan dua kakinya daripada tanah Maghrib.

Dan pada riwayat yang lain telah berkata Wahaba bana Manabaha telah menjadi Allaha Taa’laya akan Adam A’layaha Al Salama daripada segala bumi yang tujuh maka kepalanya daripada bumi yang pertama dan lehernya daripada bumi yang kedua dan dadanya daripada bumi yang ketiga dan dua tangannya daripada bumi yang keempat dan belakangnya dan perutnya daripada bumi yang kelima dan punggungnya dan pehanya daripada bumi yang keenam dan dua betisnya daripada bumi yang ketujuh.

Dan pada satu riwayat yang lain telah berkata Sayadana A’bada Allaha bana A’baasa radhoya Allaha a’nahama telah menjadi Allaha Taa’laya akan Adam A’layaha Al Salama maka kepalanya daripada tanah Bayata Al Maqodasa dan mukanya daripada tanah syurga dan dua telinganya daripada tanah Thowara Sayanaa (Thursina) dan keningnya daripada A’raaqo dan giginya daripada tanah Al Kawatsara dan tangannya kanan serta anak jarinya daripada tanah Kaa’baha dan tangannya kiri daripada tanah Paris dan dua kakinya serta betisnya daripada tanah Hindi dan tulangnya daripada tanah Jabal dan uratnya daripada tanah Babil dan belakangnya daripada tanah A’raaqo dan perutnya daripada tanah Khorasan dan hatinya daripada tanah Firdaus dan lidahnya daripada tanah Thoif dan dua matanya daripada tanah Hawadho.

Dan tatkala adalah kepalanya daripada Bayata Al Maqodasa jadilah ia tempat akal dan cerdik dan bertutur dan tatkala adalah dua telinganya daripada tanah Thursina jadilah ua tempat mendengar akan nasihat dan tatkala adalah kening itu daripada tanah A’raaqo jadilah ia tempat sujud bagi Allaha dan tatkala adalah mukanya daripada tanah Janata jadilah ia tempat elok dan perhiasan dan tatkala tatkala adalah giginya daripada Al Kawatsara terjadilah ia tempat manis. Dan tatkala adalah tangannya kanan daripada Kaa’bata jadilah ia tempat berkat dan petolong pada kehidupan dan murah dan tatkala adalah tangannya kiri daripada Paris jadilah ia tempat Thohaarata dan istinja’ dan tatkala adalah perutnya daripada tanah Khorasan jadilah ia tempat lapar dan tatkala adalah uratnya daripada tanah Babil jadilah ia tempat syahwat dan dengki dan tipu daya dan tatkala adalah tulangnya daripada Jabal jadilah ia keras dan tatkala adalah hatinya daripada Al Firdaus jadilah ia tempat iman dan tatkala adalah lidahnya itu daripada Thoif jadilah ia tempat shahadat dan tadhoraa’ dan doa kepada Allaha Taa’laya.

Dan telah menjadikan padanya sembilan baaba, tujuh pada kepalanya dua matanya dan dua telinganya dan dua lubang hidungnya dan mulutnya dan daripada badannya qubulnya dan duburnya. Dan telah menjadi baginya khawas yang lima penglihat pada mata dan pendengar pada telinga dan perasa pada mulut dan penjabat pada tangan dan pencium pada hidung. Dan kata orang tatkala hendak Allaha Taa’laya meniup akan ruh pada Adam A’layaha Al Salama menyuruh Allaha Taa’laya akan ruh bahawa masuk di dalamnya dan di kata orang bahawasanya ruh itu masuk daripada otaknya maka berkeliling padanya kadar dua ratus tahun.

Kemudian turun ruh pada matanya maka melihat ia kepada dirinya maka melihat ia akan tanah yang kering maka tatkala sampai kepada dua telinganya mendengar ia akan tasbih malaikat kemudian turun ia kepada hidungnya maka bersin ia. Maka tatkala selesai ia daripada bersinnya turun ruh itu kepada mulutnya dan lidahnya dan dua telinganya dan mengajar Allaha Taa’laya bahawa berkata ia Al Hamada Lalaha maka menjawab akan dia Yarahamaka Rabaka Yaa Adama. Kemudian turun ruh itu kepada dadanya maka segera ia berdiri maka tiada boleh akan dia berdiri dan bermula yang demikian itu firman Allaha Taa’laya Dan adalah manusia itu sangat a’jawala segera. Dan tatkala sampai ruh kepada juapnya rongganya ingin ia makanan kemudian berhamburan ruh itu pada segala jasad maka jadilah ia darah dan urat dan a’shob. Kemudian memakai akan dia oleh Allaha Taa’laya akan pakaian daripada kuku bertambah-tambah pada tiap hari bagusnya dan eloknya. Maka tatkala mengerjakan ia akan dosanya menukar Allaha Taa’laya ini kuku dengan kulit dan tanggallah daripada kuku itu sedikit pada segala ruas jarinya supaya ingat ia dengan yang demikian itu akan hal yang dahulu.

Maka tatkala sempurna Allaha Taa’laya akan kejadian Adam A’layaha Al Salama dan meniup padanya ruh dan memakai akan dia daripada pakaian syurga. Dan bermula nur Mahamada cemerlang pada mukanya seperti bulan purnama kemudian di angkat akan dia atas sarira dan di tanggung akan dia atas batang leher malaikat. Firman Allaha Taa’laya bagi mereka itu “Berkeliling oleh kamu sekelian dengan dia pada segala langit dengan sariranya supaya melihat ia akan ajaib segala langit dan barang yang di dalamnya maka bertambahlah yakinnya” maka berkata segala malaikat “Hai tuhan kami mendengarlah kami dan taatlah kami”. Maka menanggunglah akan dia oleh segala malaikat atas batang leher mereka itu dan berkelilinglah dengan dia di dalam segala langit sekadar seratus tahun.

Kemudian menjadikan baginya satu kuda daripada kasturi yang putih Mayamawana (Maimun) dan baginya dua sayap daripada mutiara dan marjan maka menaik akan dia oleh Adam A’layaha Al Salama dan Jibril mengambil kekangnya dan Mikail A’layaha Al Salama di kanannya dan Israfil di kirinya dan berkelilinglah mereka itu dengan dia pada segala langit sekeliannya dan memberi salam atas malaikat maka berkata ia “Al Salaama A’laya Kama” maka berkatalah mereka itu “Wa A’laya Kama Al Salaama” maka berkata Allaha Taa’laya “Ya Adam inilah tahyat (penghormatan) engkau dan tahyat mukmin daripada zuriat engkau antara mereka itu hingga hari kiamat. 

Sumber : Kitab Daqoaqo Al Akhobaara

No comments:

Post a Comment